Presiden Barcelona Didakwa Suap Wasit, Laporta Sebut Ada Campur Tangan Real Madrid
MARIBATULIS - Presiden Barcelona Joan Laporta didakwa melakukan penyuapan terhadap wasit. Ia turut masuk dalam kasus pembayaran kepada eks presiden komite wasit, Jose Maria Enriquez Negreira.
Selain Laporta, 2 eks petinggi Barcelona yakni Josep Maria Bartomeu dan Sandro Rosell, serta Negreira dan putranya, Javier Enriquez Romero juga turut menjadi terdakwa.
Rosell sendiri pernah menjabat sebagai presiden Barcelona dari tahun 2010-2014. Ia kemudian digantikan oleh Bartomeu yang mengundurkan diri setelah enam tahun bertugas dan digantikan dengan Laporta.
Menurut laporan Marca, Laporta diketahui membayar Negreira kurang lebih sebesar $7,3 juta antara tahun 2001 dan 2018 saat dia menjadi wakil presiden komite wasit.
Laporta sendiri menepis tuduhan tersebut, ia menyakini Barcelona tidak akan dihukum oleh hakim karena kurangnya bukti suap. Kata dia, pihaknya sedang menguji hipotesis.
“Kami tenang. Saya seorang ahli hukum dan ini tidak bisa berhasil. Hakim belum membuktikan bahwa Barcelona diuntungkan karena hal itu tidak benar," kata Laporta dikutip Marca, Kamis (19/10/2023).
“Laporan-laporan itu berguna karena digunakan untuk keperluan olah raga. Dan itu sudah kami buktikan. Laporan-laporan itu didokumentasikan. Tidak ada dasar dan tidak ada suap, tidak ada pelanggaran yang berkelanjutan."
“Mengetahui sejarah hakim ini, saya memang berharap bisa berakhir di bawah penyelidikan. Saya akan sangat kuat membela kepentingan Barcelona."
“Tidak ada suap karena Enriquez Negreira bukan pejabat publik dan tidak ada pelanggaran yang berkelanjutan. Saya dapat mendokumentasikan semua pembayaran masa jabatan saya, yang juga telah diaudit," ujar Laporta.
Terbaru, Laporta menyebutkan terdapat siasat yang diatur dalam kasus tersebut untuk mengacaukan Barcelona. Menurutnya, itu adalah siasat ganas yang belum pernah terjadi yang memanfaatkan Kasus Negreira.
Bahkan ia juga mengklaim ada dugaan kuat campur tangan Real Madrid dalam kasus yang menyeret Barcelona. Dengan demikian, hal itu menjadi tantangan yang sangat besar untuk bertarung melawan Real Madrid.
“Kami sudah terbiasa dengan hal itu. Itu terjadi di media, di sektor politik, di kekuatan olahraga, dan kami harus menerimanya sebagai hal yang normal," katanya.
“Tapi, sebagai fans Barcelona, kami harus bersaing, dan kami menang melawan ini. Mereka panik saat menghadapi Barcelona yang menang, dikagumi dan dicintai."
“Pengaruh Real Madrid telah memanfaatkan Kasus Negreira. Mereka mengotori nama Barcelona dan sejarah kami. Mereka ingin menguasai Barcelona , bahkan ada yang ingin mengambil alih," pungkasnya.
(mbt/mbt)