Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jokowi Resmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso

Presiden Joko Widodo meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso (Foto:  BPMI Setpres/Laily Rachev)

JAKARTA (MB) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau sekaligus meresmikan Tower A dan B RSUD dr. Soedarso di Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, pada Selasa, (9/8/2022). 

Dalam penyampaiannya, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan, dalam kurun waktu kurang lebih 2,5 tahun terakhir, pandemi Covid-19 telah memperlihatkan sistem kesehatan nasional yang harus diperbaiki dan ditingkatkan pelayanannya untuk seluruh masyarakat. 

“Kita banyak sekali belajar dari pandemi 2,5 tahun ini, melihat bagaimana sistem kesehatan nasional kita, mana yang harus kita perbaiki, mana yang lamban yang harus dipercepat, sarana apa yang harus dibeli," ucap Jokowi seperti dikutip dari laman resmi presidenri.go.id, Selasa (9/8/2022). 

"Semuanya kelihatan, pada saat kita menderita memang jadi kelihatan semuanya, pada saat krisis kesehatan karena pandemi kelihatan semuanya, mana yang enggak benar kelihatan, mana yang lamban kelihatan, mana yang kurang kelihatan, inilah yang kita perbaiki,” tambahnya.

Baca Juga: Sambut Petugas Haji, Menag: Saya Memberikan Apresiasi Kepada Mereka

Ia juga menyayangkan, bahwa apabila masyarakat di Indonesia, dalam hal ini Kalimantan Barat, masih melakukan pengobatan ke luar negeri. Dikarenakan saat Gubernur Kalimantan Barat meminta bantuan dari pemerintah pusat yakni terkait pembangunan tower baru RSUD dr. Soedarso, pemerintah pusat menyanggupinya.

“Saya itu paling sedih kalau mendengar ada warga negara kita yang sakit kemudian perginya ke luar negeri, ke Malaysia, ke Singapura, ada yang ke Jepang, ke Amerika. Khusus untuk Kalimantan Barat saya mendengar banyak sekali yang ke Kuching. Berapa outflow kita? Uang yang keluar untuk membiayai yang sakit dan ke luar negeri, lebih dari Rp110 triliun setiap tahunnya,” terangnya.

Presiden Republik Indonesia ke-7 itu meyakini, bahwa RSUD dr. Soedarso dengan luas tanah 26,63 hektare tersebut memiliki fasilitas modern, dimana mampu melayani dan menangani kasus-kasus atau penyakit yang ada di masyarakat. 

Dengan demikian, diharapkan masyarakat di Kalimantan Barat tidak perlu pergi ke luar negeri untuk berobat.

“(Pembangunan) habis Rp205 miliar, alkesnya juga kurang lebih Rp200-an miliar, ini yang namanya gotong royong untuk menyelesaikan tadi uang yang harus keluar karena tidak siapnya rumah sakit kita. Tadi saya cek, ada 277 tempat tidur, cek ruang operasi, cek ICU semuanya saya lihat, sudah super modern saya jadi ingatkan enggak usah (berobat) ke luar (negeri), di sini sudah cukup untuk menangani kasus-kasus yang ada,” ujar Jokowi lagi.

Baca Juga: Banjir Rendam 40 Rumah dan Lahan di Kabupaten Pohuwato Provinsi Gorontalo

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan bahwa rumah sakit tersebut tidak akan dikategorikan berdasarkan kelas, melainkan penanganan jenis penyakit setiap pasien.

“Rumah sakit ini nanti dioperasikan tanpa kelas, Pak, karena kami berpendapat rumah sakit itu, kelas itu (seharusnya) tergantung dari jenis penyakitnya. Jadi tidak memandang dari sisi kemampuan membayar, tetapi dari sisi jenis penyakitnya,” sebutnya.

Sekadar informasi, dalam kesempatan itu Presiden Republik Indonesia Jokowi didampingi langsung Ibu Iriana Joko Widodo dan dihadiri juga yakni Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimudjono, dan Direktur RSUD dr. Soedarso drg. Yuliastuti Saripawan. (MB)

Sumber Asli: Klik Disini