Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gempa Bolaang Dirasakan Hingga di Banggai

Titik Gempa

JAKARTA (MB) - Minggu (21/8/2022) sekitar pukul 12.08.33 WIB wilayah Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara (Sulut) diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,1. 

"Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,23° LS ; 125,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 129 Km arah Tenggara Kota Tutuyan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km," Ujar Plt. Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono Minggu (21/8/2022).

Adapun jenis dan mekanisme gempa bumi tersebut, lanjut Daryono dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya deformasi/penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault," lanjutnya.

Ia menambahkan, dampak gempa bumi berdasarkan estimasi peta guncangan shakemap gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Bolaang Mongondow, Kotamubagu dan Banggai dengan skala intensitas II Modified Mercalli Intensity (MMI).

Baca Juga: Lahan di Desa Natai Sedawak Dilaporkan Terbakar

"Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," ungkap Daryono. 

"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami, hingga pukul 12.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock)," sambungnya.

Kendati demikian, Daryono mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. 

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tutupnya. (MB) 

Sumber Asli: Klik Disini