Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Banjir Kabupaten Kapuas Hulu, 4.533 KK Terdampak

Foto: BNPB

JAKARTA (MB) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan telah terjadi banjir di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Banjir dengan tinggi muka air antara 20 hingga 180 cm tersebut, terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi pada Kamis (4/8/2022) sore hari hingga Jumat (5/8/2022) Pukul 13.00 WIB.

Kepala BNPB Suharyanto melalui Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan warga terdampak banjir yang terjadi sejak Sabtu, (6/8/2022) berjumlah 4.533 KK/15.382 jiwa. 

"Terdiri dari 3.691 KK/12.323 jiwa di Kecamatan Putussibau Utara, 310 KK/922 jiwa di Kecamatan Putussibau Selatan, 14 KK/90 jiwa di Kecamatan Silat Hilir. 260 KK / 1274 jiwa di Kecamatan Seberuang, dan 258KK/773 jiwa di Kecamatan Bika. Kondisi terkini banjir telah surut," terang Suharyanto seperti dikutip dari laman bnpb.go.id, Senin (8/8/2022).

Dikatakan, untuk kerugian materil, tercatat 1 jembatan rusak, 71 fasilitas umum terdampak, 2.984 unit rumah terdampak. Meskipun begitu, tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

Baca Juga: Banjir Rendam Ratusan Rumah, 3 Warga Meninggal Dunia

Lanjutnya, upaya tanggap darurat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu berkoordinasi dengan instansi terkait guna melakukan asesmen dan kaji cepat situasi, monitoring, evakuasi warga serta barang-barang dan pendataan.

"Kebutuhan mendesak sementara adalah tempat pengungsian, kebutuhan dasar pangan,kebutuhan dasar sandang, obat-obatan dan sarana angkutan," terangnya.

Adapun lokasi terdampak banjir, kata Suharyanto meliputi Desa Sibau Hilir, Desa Sibau Hulu, Desa Tanjung Lasa, Desa Padua Mendalam di Kecamatan Putussibau Utara. Desa Tanjung Lokang, Desa Bungan, Desa Kedamin Hilir, Desa Tanjung Jati di Kecamatan Putussibau Selatan. Desa Pengkadan Hilir di Kecamatan Pengkadan. Desa Sejiram, Desa Jerenjang di Kecamatan Seberuang. Desa Miau Merah di Kecamatan Silat Hilir, dan Desa Bika di Kecamatan Bika.

Dengan adanya kejadian ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi potensi banjir susulan. Peristiwa banjir ini mengulang kembali peristiwa di akhir tahun 2021 lalu, sehingga penguatan tanggul sementara untuk menahan limpasan air perlu dilakukan. 

"Pemerintah Daerah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga daerah sepanjang aliran sungai, mengurangi run-off dengan melakukan penanaman vegetasi sepanjang tanggul sungai dan daerah hulu," tutupnya. (MB) 

Sumber Asli: Klik disini