Banjir Kabupaten Bogor, 82 Rumah Tergenang
JAKARTA (MB) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan telah terjadi banjir di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Rabu (10/8/2022) lalu. Akibatnya sebanyak 82 rumah dilaporkan tergenang.
Peristiwa banjir yang terjadi di Kabupaten Bogor diketahui sekira pukul 18.30 WIB, dimana setelah hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi yang lama.
"Saluran drainase yang tertutup sampah membuat gorong-gorong yang berada di Perumahan Mutiara Hijau, Desa Pakansari, Kecamatan Cibinong tersendat. Hal ini berimbas limpasan air masuk hingga ke pemukiman warga," ucap Kepala BNPB Suharyanto melalui Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB yang dikutip dari laman resmi bnpb.go.id, Jumat (12/8/2022).
Dikatakan, Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan sebanyak 82 KK atau 246 jiwa terdampak. Dimana berdasarkan pantauan visual, tinggi muka air saat terjadi banjir mencapai hingga 50 sentimeter.
Baca Juga: Kebakaran di Kabupaten Pulang Pisau Berhasil Dipadamkan
"Sesaat setelah kejadian, BPBD Kabupaten Bogor segera tiba dilokasi untuk melakukan asesemen dan kaji cepat di lapangan. Hasil kaji cepat menyebutkan banjir kini sudah surut di beberapa wilayah. Koordinasi antar lintas instansi juga terus dijalin guna mengantisipasi adanya potensi banjir susulan," kata Suharyanto.
Mengingat BMKG telah mengeluarkan informasi peringatan dini, lanjut Suharyanto dimana untuk esok hari yakni Jumat (12/8/2022) untuk wilayah Provinsi Jawa Barat mengenai waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang hingga malam hari di wilayah Kab dan Kota Bogor, Kab dan Kota Bekasi, Kab Karawang, Kab Subang, Kab dan Kota Sukabumi, Kab Cianjur, Kab Purwakarta, Kab dan Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kota Cimahi, Kab Garut, Kab dan Kota Tasikmalaya, Kab Ciamis, Kota Banjar, Kab Pangandaran, Kab Sumedang dan Kab Kuningan.
Ia menambahkan, menyikapi hal ini, BNPB menghimbau untuk masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Pada kawasan dataran rendah, diharapkan daya tampung gorong-gorong diperbesar serta pembersihannya dilakukan secara periodik.
"Hal ini untuk mengantisipasi meluap apabila hujan deras mengguyur dengan durasi yang lama dan terhindar dari ancaman bencana hidrometeorologi," tandasnya. (MB)
Sumber Asli: Klik Disini