Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tertimpa Pohon, Seorang Warga Serdang Bedagai Meninggal Dunia

Kondisi rumah yang rusak di bagian atap akibat diterjang angin puting beliung di Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Dok: BPBD Serdang Bedagai)

JAKARTA (MB) - Seorang warga Serdang Bedagai, Sumatera Utara, meninggal dunia tertimpa pohon yang roboh akibat diterjang angin puting beliung, Rabu (27/7/2022). Peristiwa itu terjadi saat hujan dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah tersebut pada pukul 17.30 WIB.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, hasil kaji cepat tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Serdang Begadai yang dilaporkan kepada Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada sebanyak 207 rumah di tiga desa mengalami kerusakan.

"Adapun rinciannya sebanyak 141 rumah di Desa Suka Damai, kemudian 62 rumah di Desa Bakaran dan 4 rumah di Desa Sei Belutu," ucap Muhari dalam keterangan seperti dikutip dari laman resmi BNPB, Kamis (28/7/2022).

Dari laporan visual, kata Muhari kerusakan rumah itu rata-rata di bagian atap karena diterjang angin puting beliung. Ada beberapa rumah yang atapnya terbawa angin dan jatuh ke tanah.

Lanjutnya, sebagai upaya penanganan darurat bencana, tim BPBD Serdang Bedagai telah turun ke lokasi terdampak guna asesmen, memantau keadaan pascabencana dan berkoordinasi dengan perangkat desa setempat serta instansi terkait.

Baca Juga: 23 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Tanah Bumbu

Ia mengemukakan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca yang menyatakan bahwa hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Serdang Bedagai hingga Jumat (29/7) pada sore hingga malam hari.

Menyikapi hal itu, lanjut Muhari, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.

"Giat pemangkasan cabang dan ranting pohon agar dilakukan secara berkala. Kabel listrik maupun telekomunikasi agar dikelola dengan baik," katanya.

Ia juga menambahkan, masyarakat diminta untuk tidak berteduh di bawah pohon maupun baliho saat terjadi hujan. 

"Apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau di lereng gunung maupun tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu," tutupnya. (MB)

Sumber Asli: Klik disini